PERANAN HUKUM SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUBAH MASYARAKAT (a toel of social egeneering)
Dedi Juardi

Abstrak

Pemikiran mengenai pentingnya penguatan kerangka hokum  bahwa suatu system  hokum merupakan pencerminan daripada suatu system social dimana system hokum tadi merupakan bagiannya. Jadi suatu system hokum seyoganya mencerminkan

unsure-unsur kebudayaan, kelompok-kelompok social, lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapsan social, kekuasaan dan wewenang, proses-prose social maupun perubahan-perubahan socialystem hokum seyoganya mencerminkan.

System social juga perlu diketahui, agar dapat digali dasar berlakunya hokum. Hokum yang baik adalah hokum yang berlaku atas dasar tiga factor, yaitu factor-faktor yuridis, filosofis dan sosiologi. Secara yuridis hokum berlaku apabila hokum tadi terbentuk melalui prosedur tertentu, misalnya menurut undang-undang dasar 1945, Undang-undang dibuat oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat, secara filosofis, suatu hokum berlaku apabila sesuai dengan cita-cita hokum dari masyarakat, misalnya masyarakat adil dan makmur, di dalam arti sosiologis, maka hokum berlaku apabila dipaksakan berlakunya (diterima atau tidak) dan apabila hukum tadi diterima, di akui dan di taati oleh mereka yang terkena hukum tadi.




© 2014 copyright | Design & Programming by ICT UNMA BANTEN