PENELITIAN MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL UJUNG KULON (TNUK) KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN
Kategori:Jurnal Tidak Terakreditasi
Penulis:Dr. Ukun Kurnia, Sanusi, MSi, Herman Fauzi
Fakultas:
Prodi.:
No./Edisi:01
Vol./Thn.:01
Bulan:November
Tahun:2017
ISSN:
Abstrak:Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) terletak di bagian barat Pulau Jawa, Indonesia. Secara administratif TNUK terletak di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cimnggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten., yang luasnya mencakup 122.956 Hektar. TNUK sudah ada dari sebelum kemerdekaan Indonesia dengan nama Kawasan Konservasi Alam. Hal ini mengingat di daerah ini banyak habitat yang menarik dan harus ada perlindungan. Karena banyak hal yang harus dilindungi, maka dibuatlah daerah penyangga yang dikenal dengan istilah Buffer Zone Taman Nasional Ujung Kulon. Buffer Zone meliputi dua Kecamatan yang terdiri dari 19 (Sembilan belas), dengan total penduduk 50.535 jiwa dan luas wilayah 22.875 Ha. Posisi geografis desa-desa tersebut melingkar dari utara ke selatan. TUNK merupakan habitat terakhir Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus). Selain itu kawasan TNUK merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang bertaraf internasional. Karena itu setiap minggunya hampir tidak sepi pengunjung, baik lokal, nasional maupun interasional. Juga tidak sedikit para peneliti yang datang berkunjung ke daerah ini utuk mempelajari berbagai keunikan bai flora maupun fauna. Mengingat tingginya intensitas kunjungan dan tekanan penduduk sekitar terhadap kawasan TNUK, maka pada tahun 2013 diterbitkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Pandeglang Nomor 2 tahun 2013. Tentang Pengelolaan Daerah Penyangga Taman Nasional Ujung Kulon. Yang tujuannya adalah meningkatkan dan mengembangkan ekonomi masyarakat di daerah penyangga TNUK agar tercapai keharmonisan antara kebutuhan masyarakat dengan pelestarian ekosistem TNUK. Sehingga dalam pengembangan ekonomi masyarakat hendaknya memperhatikan peraturan dan perudang-undangan yang berlaku. Meski begitu dirasa perlu adanya pembianan dan pemberdayaan masyarakat yag diarahkan pada pengembangan sosial ekonomi, agar pedapatan masyarakat mengalami peningkatan signifikan.. Sejauh ini tentu sudah banyak dilakukan pembinaan baik oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Balai TNUK sendiri maupun oleh lembaga-lembaga sosial lainnya (NGO). Program-program pemberdayaan itu terkait dengan upaya untuk pelestarian Badak Jawa dan ekosistemnya. Salah satu contoh yang besifat langsung yaitu pelatihan keterampilan ekonomi produktif bagi masyarakat sekitar kawasan, dan penguatan Spiritual dan Budaya masyarakat dalam konservasi alam. Di tingkat pemerintah daerah terus dilakukan pembangunan infrastruktur, perbaikan jalan, sarana pendidikan, kesehatan, dan perbaikan sarana irigasi pertanian. Meski demikian dari program-program yang sudah, dan mungking sedang berjalan, kenyataannya terdapat ketidaksinambungan antara program yang banyak dilakuktan dengan kesadaran, dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang masih memprihatinkan. Sehingga kemungkinan perlu ada cara lain dalam pengembangan ekonomi yang tidak mengganggu konservasi alam TNUK. Oleh karena itu pencarian model pemberdayaan yang efektif dan efisien sebuah urgensi yang sesuai dengan tingginya permasalahan yang dihadapi TNUK dan masyarakat di sekitarnya.



© 2014 copyright | Design & Programming by ICT UNMA BANTEN