Diabetes mellitus secara luas diakui sebagai salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. Diabetes mellitus (DM) adalah serangkaian penyakit yang berhubungan di mana tubuh tidak dapat mengatur jumlah gula dalam darah. Tiga faktor yang dianggap penting dalam penyebab penyakit ini adalah keturunan, infeksi virus, dan kerusakan imunologi untuk pankreas. Diabetes mellitus terdiri dari dua varietes yaitu diabetes mellitus tipe I, disebabkan oleh kekurangan hormon insulin pankreas dan diabetes mellitus tipe II, dimana insulin tersedia tetapi tidak dapat digunakan dengan benar. Pengobatan diabetes melitus meliputi diet sehingga dapat mencegah beberapa komplikasi jangka panjang, selain itu di dukung dengan obat oral antidiabetika seperti  metformin dan glibenklamida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas obat antidiabetika metformin dan glibenklamid terhadap penyakit diabetes mellitus di Puskesmas Baros Serang Banten. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian secara retrospektif yang didukung dari data sekunder di Puskesmas Baros kabupaten Serang Banten. Metformin dapat mengatur kadar glukosa darah untuk mengatasi diabetes mellitus yang berhubungan dengan usia dan kolesterol rendah dan glibenklamid terikat dalam jumlah besar dengan protein plasma. Keduanya merupakan obat oral antidiabetika yang digunakan pada penelitian ini. Selama melakukan pengobatan pasien pengguna obat anti diabetika oral metformin pasien mengalami penurunan kadar glukosa yang meningkat dan memperbaiki kepekaan insulin. Sedangkan bagi pasien pengguna obat antidiabetika oral Glibenklamid mengalami efek farmakologi jangka pendek dan jangka panjang, sehingga didapatkan hasil yaitu obat antidiabetika oral metformin lebih cepat dalam menurunkan kadar gula dibandingkan dengan antidiabetika oral glibenklamid.